Postingan

Perjalanan Hidup

Perjlanan hidup memang tidak ada yang mudah Banyak sekali aturan dan rintangan yang harus kita lewati Kita sendiri yanag akan menjalaninya, kita sendiri yang akan mencari cara agar bisa bertahan selama  perjalanan. Banyak sekali peristiwa yang kita alami dalam perjalanan itu, yang kita jadikan sebagai drama kehidupan dengan kita sendiri pemeran utamanya. Untuk terus bertahan selama perjalanan Kita di paksa untuk menerima apapun keadaan Kita di paksa untuk tidak menyerah Kita di paksa untuk terus belajar bahwa kehidupan memang harus seperi ini Tak heran selama perjalanan kita merasa lelah Tak heran selama perjalanan kita merasa bosan Tak heran selama perjalanan kita melakukan kesalahan Tak heran selama perjalanan kita mengeluh Karena kita sudah melewati banyak fase dalam kehidupan Kita semua memiliki cara untuk menjalani hidup yang berbeda beda. Tapi pada akhirnya kita semua memiliki tujuan yang sama, yaitu "kebahagiaan"

Termakan Harapan

Berulang kali aku memejamkan mata Mencoba untuk melupakan segalanya Mencoba untuk bisa menerimanya Hingga sampai saat ini aku belum menemukan alasan kenapa aku harus bersikap seperti biasa? Aku sudah terlalu lemah untuk kuat Akalku sudah mulai tak sehat Semua yang aku lakukan terasa membuatku penat Sejenak saja izinkan aku untuk beristirahat Melangkah sejauh apapun aku tidak akan pernah sampai sana Pandanganku dipenuhi dengan fatamorgana Semua harapanku selalu berakhir dengan kekecewaan Aku sudah tidak mampu untuk tetap bertahan Kemana semua orang pergi? Apakah aku sudah terlambat? Yang tertinggal hanya rasa kecewa yang sangat amat dalam Kemana semua orang pergi? Apakah aku benar- benar sudah terlambat? Iya benar aku sudah terlambat

Kepalsuan Karena Kekalahan

Aku tak tau harus bagaimana menanggapi semua ini Kebingungan yang aku rasakan tidak pernah berhenti Resah dan gelisah tanpa henti Ternyata hati memang susah di mengerti Hari hari ku seperti sedang dihantui Dihantui oleh seribu keinginan Dihantui oleh seribu tolakan Ada suara hati yang tidak ada hentinya berteriak Biar begitu aku tetap akan berpura pura untuk tidak mendengar, walau pada akhirnya aku tetap terpengaruh oleh suara itu Aku semakin tidak mengerti, setiap hari dipenuhi dengan rasa kebingungan Mana yang harus aku lakukan dan mana yang harus aku tinggalkan. Aku punya otak tapi tak tau bagaimana cara menggunakannya, kosong seperti guci rumahan Kosong tak ada isi tapi tetap di pamerkan Begitulah aku kosong tapi masih dibiarkan hidup Ternyata memang benar aku tak mengerti apa apa Bodoh dan bodoh amat Tetap ada tapi tak pernah ada Tetap peduli padahal boro boro Tetap setia padahal ingin pergi Tetap bahagia padahal percuma Tetap senyum padahal menangi

Sebuah Cerita #1 - Apa yang kita pikirkan?

Oke seperti biasa blog ini sangat tidak bermanfaat sekali karna ga sesuai visi dan misi saya wkwkwk Bodo amat dah, baiklah mari kita bercerita... sebenernya ini cerita lama tapi ga papa deng :) Selama saya hidup ga jarang saya liat orang yang meremehkan orang lain (gimana sih ini maksudnya) apalagi ada orang yang lebih muda ngeremehin orang yang lebih tua dan itu di tempat umum. Jadi waktu itu ceritanya saya lagi naik angkot, terus tiba-tiba angkot berenti dan ternyata ada emak-emak mo naik... ya namanya orang tua kan naiknya lama ya dan dengan PeDenya si mamang kenek ngebentak si emaknya “buruan napa, macet nih” kata si mamangnya “bentar-bentar ini susah” jawab si emaknya terbata bata, Sumpah kalo saya duduk dekat pintu pengen bgt ngebantuin si emaknya naik angkot. Apasih yang dipikirin sama mamangnya tuh apa sampe ngebentak emak-emak yang bukan ibunya atau neneknya sendiri. Rasanya ingin berkata “ya harusnya mamang keneknya bantuin naik lah kalo mau cepet sih!!!

Kebahagiaan yang Sesungguhnya?

Setiap manusia pasti menginginkan sebuah kebahagiaan, siapa sih yang tidak menginginkan kebahagiaan selama hidupnya? Adakah? Rasanya tidak mungkin. Bahkan orang yang melakukan kejahatan saja bertujuan untuk memperoleh kebahagiaan.. ya walaupun hanya buntuk dirinya sendiri. Karena pada dasarnya salah satu tujuan manusia hidup didunia adalah mendapatkan kebahagiaan yang sejati.  Seperti sebuah kutipan yang saya baca dalam buku Psikologi “Positif: Pendekatan Saintifik Menuju Kebahagiaan” karya Iman Setiadi Arif mengutip bahwa “I believe that the very purpose of our life is to seek happiness . that is clear. Whether one believes in religion or not, whether one believes in this religion or that religion, we all are seeking something better in life. So, i think, the very motion of our life is towards happiness...” Dalai Lama (Lama, D., & Cutler, H. (2009). The art of happiness in a troubled). Jadi... beberapa minggu yang lalu saya dan teman saya berdiskusi tentang apa sih arti

Mulut Manusia

Mau beropini lah... Salah satu yang paling gampang dilakukan seorang manusia adalah meremehkan orang lain, entah itu melalui tindakan ataupun omongan dan paling sering sih menggunakan omongan. Gampang banget mereka tuh kalo ngomong dan saking gampangnya mereka tuh sampe ga tau sebenernya omongan dia tuh penting atau engga. Apalagi orang orang yang doyannya ngegosip, gibah, mengomentar orang lain dengan seenaknya, seakan akan mereka tau betul tentang orang yang mereka gosipin dan mereka komentar dengan panjang lebar, padahal ma ya ga penting sama sekali. Tetapi kadang ada benernya juga berkomentar untuk orang lain, tapi bukan dari jauh juga dan emang bagusnya kita ngomong didepannya. Tapi tapi tapi yang paling penting itu adalah bagaimana respon dari orang yang di komentarinya, apakah diterima atau tidak?. Saya pernah denger dari guru ngaji saya bahwa ketika kita ingin menasehati orang lain kita harus lihat dulu apakah orang tersebut mau dinasehatin atau tidak. Karena ketika

Manusia Dengan Perasaan

Lagi-lagi blog ini digunakan tidak sesuai dengan tujuan utama... ga apa-apa kali ya Minggu lalu saya sudah menceritakan separo dari perjalanan ku waktu muncak, dan kali ini saya kepikiran pengen nulis blog dan masih berhubungan sama tulisan yang saya apload minggu lalu. *** Setiap manusia pasti memiliki perasaan tidak enakan yaaa walaupun sedikit... mau itu bareng keluarga, teman, sahabat, pacar, bahkan musuh pasti memiliki perasaan tidak enakan. Tapi ga tau juga sih tergantung si orang itu sendiri. Jadi waktu muncak minggu lalu, saya tuh ngrepotin banget orangnya dari sebelum berangkat sampe pulangnya lagi kerjaan saya itu ngrepotin orang mulu. Berangkat nebeng, Sendal minjem, sb minjem, tas saya dibawa sama orang lain, makan dibuatin, bawa tas paling ringan, dan masih banyak lagi. Mungkin yang sudah baca cerita saya kemarin tau lah ceritanya, betapa merepotkannya saya ini. Tetapi pada dasarnya saya juga emang ga ada niatan buat ngrepotin mereka, bahkan minta tolong